Kegiatan ini akan dikemas dalam sebuah rangkaian kegiatan yang meliputi pementasan dan diskusi publik. Berikut penjelasan secara rinci masing-masing kegiatan;
a. Pementasan teater Sandekala Lokasi pementasan teater Sandekala selain di Bandung dengan menggunakan Bahasa Sunda juga akan dilakukan di Jakarta dengan menggunakan Bahasa Sunda dan Indonesia.
b. Diskusi Publik Agar pementasan Sandekala tidak hanya mengedepankan estetika semata, maka serangkaian kegiatan juga menggelar diskusi-dikusi publik. Ada dua diskusi publik yang akan dilaksanakan dengan tema diskusi sebagai berikut:
Relevansi seni budaya dalam gerakan anti korupsi. Relevankah teater dijadikan medium kampanye yang dapat dipakai sebagai motivasi untuk perjuangan gerakan anti korupsi khususnya, dan penyadaran politik masyarakat pada umumnya? Disini dapat diperdebatkan bagaimana efektivitas kegiatan seni budaya, khususnya seni peran (teater) sebagai media informasi dan komunikasi publik, sekaligus sebagai media pendidikan; serta seberapa jauh peran yang dapat diambil oleh para pegiat seni budaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam konteks ini khususnya menggagas inisiatif kesadaran dan perlawanan rakyat menghadapi korupsi yang mengakar dalam birokrasi. Refleksi 10 Tahun Reformasi: Korupsi Sebagai Akar. Diskusi ini akan memperbincangkan pembelajaran 10 tahun terakhir perang melawan korupsi. Banyak kasus yang sudah diproses oleh penegak hukum, namun tak sedikit juga yang masih terlewatkan begitu saja. Alih-alih memberi efek jera dari jatuhnya hukuman, ternyata masalah korupsi tidak juga terselesaikan, bahkan korupsi semakin merajalela dari atas hingga ke pelosok desa. Bagaimana pegiat anti korupsi menyikapi persoalan ini dan strategi apa yang dirasa tepat untuk diterapkan dalam penyelesaian masalah korupsi. |