25 Maret 2008 |
Sandekala Akan Dipentaskan |
Korupsi. Sebuah perbendaharaan kata yang tak asing bagi Indonesia. Sebuah kata yang cukup menyengat telinga kita dalam kehidupan sehari-hari dan sering ditemukan di ruang privat dan publik kita.
Sejak reformasi 1998, penyakit ini semakin membahana di seluruh Indonesia dan menjadi sorotan dunia internasional. Demonstrasi yang mendengungkan tuntutan terhadap penyelesaian kasus ini sudah tak lagi terhitung mulai dari depan balai desa hingga depan Istana Negara. Penyakit ini sungguh kronis dan mewabah ke banyak kalangan, bahkan melindas kelompok yang sesungguhnya menjadi garda terdepan negara dalam penyelesaian kasus-kasus korupsi.
Lebih jauh lagi, korupsi tidak pernah berdiri sendiri. korupsi di negara ini seringkali bukan sekedar menjadi dampak dari kontrol birokrasi yang lemah, melainkan sebagai akar masalah. Berbagai tragedi politik dan pelanggaran hak asasi manusia terjadi berawal dari sebuah kasus korupsi. Rezim Soeharto misalnya, mempertahankan kekuasaan yang korup dengan berbagai cara, termasuk melanggar hak-hak dasar warga negara, diantaranya agar kepentingan ekonomi dan politik rezim terjaga. Yang terjadi kemudian di Indonesia bukan sekedar aplikasi dari pemeo “power tends to corrupt” melainkan “corrupt to get and maintain power”.
Sudah 10 tahun reformasi bergulir. Sudah banyak nyawa yang hilang diterjang peluru, bahkan beberapa yang diculik tak pernah kembali. Darah sudah membasahi negeri ini bersama air mata orang-orang yang ditinggal pergi para pejuang reformasi. Adakah perubahan?
Dalam pementasan ini kami menggunakan bahasa Sunda, selain bahasa Indonesia, sebagai upaya menghidupkan kembali budaya lokal yang selama ini dipinggirkan. Naskah Sandekala ini merupakan adaptasi dari novel yang ditulis oleh Godi Suwarna. Sebuah sindiran tajam yang memindahkan peristiwa 1998 dengan korupsi sebagai akar masalah ke dalam sebuah kota kecil, Kawali. Novel yang ditulis asli dalam Bahasa Sunda itu memperoleh penghargaan sastra Rancage 2008. |
oleh Pementasan Teater Sandekala @ 9:16 PM;
|
|
2 komentar: |
-
Wilujeng ka nu bade mentaskeun Sandekala. Ieu novel tangtos sae upami diangkat kana teater. Komo deuih nu nyeratna ge pan urang teater. Nuhun ka Kang Wawan saparakanca nu tos ngawanohkeun sastra Sunda kana pintonan nu langkung jembar. Ngarojong pisan! Punten, abdi ngiring nyutat informasina kana blog abdi. Hatur nuhun.
Dadan Sutisna http://daluang.com
-
Terima kasih atas komentarnya. Semoga pementasan ini dapat berjalan lancar.
|
|
<< Home |
|
|
|
|
TENTANG KAMI |
Pementasan Teater Sandekala
Tentang Kami:
Profil Lengkap
|
KEGIATAN |
PEMENTASAN TEATER:
Bandung
23 - 24 Mei 2008 pukul 13.00 WIB (pelajar) dan 20.00 WIB (umum)
Tempat: Gedung Kesenian Rumentang Siang Jalan Baranang Siang no.1 Bandung.
Jakarta
22 Juli 2008 berbahasa Indonesia pukul 14.00 WIB (pelajar) dan 20.00 WIB (umum)
23 Juli 2008 hanya pukul 20.00 berbahasa Sunda
Tempat: Graha Bhakti Budaya - TIM, Jakarta
DISKUSI PUBLIK:
Bandung
22 Mei 2008, pukul 10.00 WIB
Tempat: Gedung Indonesia Menggugat (eks Landraad) Jl Perintis Kemerdekaan, Bandung.
Jakarta
22 Juli 2008 Khusus Pelajar SMU, pukul 16.00 WIB setelah pementasan
Tempat: Graha Bhakti Budaya - TIM Jakarta
|
PENYELENGGARA |
DISELENGGARAKAN OLEH:
Indonesian Corruption Watch, Mainteater, Perkumpulan Seni Indonesia, WALHI
Produser Eksekutif: Chalid Muhammad, Danang Widoyoko, FX. Rudy Gunawan
dan DIDUKUNG OLEH:
ELSAM, INFID, Forum Belajar Bersama Prakarsa Rakyat - Bandung, Forum Diskusi Wartawan Bandung, Perkumpulan Praxis
Untuk kontak silahkan hubungi:
Produser Andi K. Yuwono [0811182301] Wawan Sofwan [081321344618]
Pimpinan Produksi Zhu Khie Thian [081395281713]
Media Relations Agung Yudha [0811870064] R. Waluya Jati [0818854099]
Atau ke alamat sekretariat
Jl. Salemba Tengah No. 39-BB Jakarta 10440-Indonesia Telp (021) 3156907, 3156908 Fax (021) 3900810 mobile 0811182301 email: sandekala@gmail.com
|
ARTIKEL SEBELUMNYA |
|
ARSIP |
|
KOLOM SAPA |
ShoutMix
|
JARINGAN KERJA |
|
MEDIA PARTNER |
|
PENYANDANG DANA |
|
STATISTIK |
|
|
Wilujeng ka nu bade mentaskeun Sandekala. Ieu novel tangtos sae upami diangkat kana teater. Komo deuih nu nyeratna ge pan urang teater. Nuhun ka Kang Wawan saparakanca nu tos ngawanohkeun sastra Sunda kana pintonan nu langkung jembar. Ngarojong pisan!
Punten, abdi ngiring nyutat informasina kana blog abdi.
Hatur nuhun.
Dadan Sutisna
http://daluang.com